Nokia 1600,2310,(6125,6136)
Nokia 2600,2650,2652,3200,5140,6220,7250i,3100,3120,6100 ,3200,5100,6610,6610i,7210
Nokia 2610,5140i,6030
Nokia 3220,7260,6020,6021, externe 9500,9300,9300i
Nokia 3300,6800
Nokia 5200,6070,6080
Nokia 5300,6233,6234,7370,E50
Nokia 6060,6101,6102,6103,6125,6136,6151,7360
Nokia lcd externe 6101,6102,6170,7270
Nokia lcd interne 6170,7270
Nokia 6270,6280,6288
Nokia 6630,6260,N91
Nokia 6680,N70,N72
Nokia 7610,6670
Nokia N71,N73,N93
2300 = 1100
6170 for 7270
N93 for N71 and N73
6270 for 6280
6680 for N70 and N72
6260 for 6630
3220 lcd for 9300 exterior lcd
7210 for 6100, 7250, 3100, 2650, 2600, 5140, 3120, 6610, 5100, 3200
6020, 3220 works on 9500 back screen
7610 = 6670, 6630, 3230
6101 = 6060, 6103
6300/7500/8600/6120c/6500c/E90 (small)
E65/5700/6110n
E65/5610/5700/6110/6110n/6500s/7500/8600 - 4851047
6233,6234/e50/7370/7373/5300 - 4850881
3110c - 4851058
1610 - 4850058
N95 - 4850998
N76/N93i/N81 - big LCD 4850969
E61 - 4850923
N80 - 4850933
N71/N73/N93/7500 - 4850883
UEM ( UNIVERSAL ENERGY MANAGEMENT)
UEM singkatan dari Universal Energy Management.
Didalam UEM terdapat beberapa sirkuit yang berperan penting bagi ponsel. Berbeda dengan Nokia gererasi DCT3, UEM adalah gabungan dari beberapa ASICs (Application Specific Integrated Circuits) seperti: CCONT, COBBA, CHAPS dan UI DRIVER.
Beberapa spesifikasinya adalah:
* Crystal oscillator (32 kHz)
Setiap Sistem Ponsel dapat ditemukan Oscilator yang berukuran kecil yang mampu menghasilkan denyut sebesar 32KHz. UEM yang akan memberikan tegangan dan mengendalikan Crystal Oscilator ini untuk selanjutnya diteruskan kepada UPP.
* 32 kHz Startup RC oscillator
Disaat ponsel dalam keadaan Power-down, Clock dari RF Processor belum dapat diberikan kepada UPP, agar ponsel dapat melakukan power-up dibutuhkan Clock untuk Logic System kepada UPP. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan Sleep Clock yang dihasilkan oleh Crystal Oscilator 32 kHz.
* Real time clock logic
Jam, Tgl, Alarm dibutuhkan Clock Logic yang diberikan juga oleh Crystal Oscilator 32kHz.
* Regulator Baseband & RF
UEM diberikan tegangan utama oleh battery sebesar 3,7Volt (VBATT). UEM mempunyai peran sebagai pendistribusi tegangan / regulator ke semua sistem berdasarkan kebutuhan tegangan yang diperlukan di setiap sistemnya.
Berikut ini adalah pendistribusian UEM:
Regulator Baseband:
VCORE, berfungsi untuk pemrograman yang membutuhkan tegangan sekitar 1.0 – 1.8 Volt - 200mA ke UPP (VCORE DSP & VCORE MCU)
VANA, berfungsi memberikan tegangan sebesar 2.8 Volt – 80mA untuk fungsi sistem analog (Btemp, VCXO Temp)
VIO, berfungsi memberikan tengan sebesar 1.8 Volt – 150mA untuk Logic I/O (Input/Output Logic: MMC Level Shifter, IR, IC Flash & SDRAM, Bluetooth, LCD, ) dan UEM Logic.
VFLASH1, berfungsi memberikan tegangan utama sebesar 2.8 Volt – 70mA kepada IR, Bluetooth, LCD, LED Driver dan tegangan kepada BSI.
VFLASH2/VAUX, berfungsi memberikan tegangan sebesar 2.8 Volt – 40mA untuk FM Radio dan Accesories lainnya.
VSIM, berfungsi memberikan tegangan sebesar 1.8 – 3.0 Volt – 25mA untuk SIM Card
Regulator RF:
VR1, memberikan tegangan sebesar 4.75 Volt – 10 mA kepada VCP
VR2, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 100 mA kepada: VRF_TX, MODOUTP_G_TX, MODOUTM_G_TX, MODOUTP_P_TX, MODOUTM_P_TX,
VR3, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 20 mA kepada: VDIG, Out Clock VCTXO (Osc 26MHz)
VR4, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 50 mA kepada: VRF_RX, VF_RX, VPAB_VLNA
VR5, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 50 mA kepada VPLL, VLO, VPRE,
VR6, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 50 mA kepada VRXBB
VR7, memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 45 mA kepada: VCO,
* Charging functions
Proses pengisian battery pada ponsel dikontrol pula oleh UEM. UEM telah menyimpan Charging Control didalamnya yang berfungsi sebagai pengaturan proses pengisian Battery. Ponsel akan secara otomatis memutuskan arus dari charger kepada Battery bila tegangan Battery telah mencapai batas tegangan maksimal walaupun Charger masih terhubung kepada Ponsel, sebaliknya jika tegangan Battery dibawah tegangan maksimal maka arus dari charger akan terus diberikan kepada Battery.
* 11-channel A/D converter (MCU controlled)
Didalam UEM tersimpan 11Channels Analog to Digital Converter yang digunakan untuk bandgap reference dan voltage reference, bagian ini yang akan mengukur BSI, Btemp,Vcharge.
o Battery Voltage Measurement A/D Channel (Internal)
o Charger Voltage Measurement A/D Channel (Internal)
o Charger Current Measurement A/D Channel (External)
o Battery Temperature Measurement A/D Channel (External)
o Battery Size Measurement A/D Channel (External)
o LED Temperature measurement A/D Channel (External)
* Interface FBUS dan MBUS
FBUS & MBUS digunakan untuk transfer data dari komputer ke ponsel, seperti proses (Flash Programming), File Manager, dll. Data tersebut selanjutnya akan masuk dan tersimpan pada UPP dan IC Flash.
* Security Logic (Watchdog)
Watchdog tersimpan di dalam UEM, pertama digunakan untuk controlling system power-on dan power-down. Kedua digunakan untuk blok keamanan dan penyimpanan IMEI, Watchdog akan mengontrol IMEI yang berada di ROM UEM dengan IMEI yang tersimpan didalam IC Flash, bila terdapat perbedaan IMEI antara IMEI di UEM dan IMEI di Flash maka Watchdog akan memberikan perintah Shutdown dalam waktu 13detik.
Contoh watchdog bisa terjadi apabila UPP mengenali IMEI yg tidak sinkron seperti di bawah ini:
IMEI UEM: 35153200064744
IMEI IC Flash: 35153200147706
* FLASH memory untuk IMEI pada UEM
Didalam UEM terdapat tempat yang digunakan untuk menyimpan data IMEI dan Tuning Values. Sifat penyimpanan data IMEI di UEM bersifat OTP (One Time Programming) dimana data IMEI hanya dapat ditulis satu kali saja dan tidak dapat dihapus atau diganti, oleh karena itu UEM bekas atau yang pernah dimasukan nomor IMEI tidak dapat digunakan kepada Ponsel yang lainnya, terkecuali bila IMEI yang berada di IC Flash dapat disamakan kembali dengan IMEI UEM itu sendiri. Proses mensikronkan IMEI kembali biasa disebut Calculate RPL. Tentu saja IMEI yang ada pada IC flash saja yang dapat ditulis kembali.
Bila IMEI yang berada di UEM bermasalah atau korup maka UEM ini sudah tidak dapat digunakan atau tidak dapat diperbaiki lagi! IMEI UEM yang korup dapat dikenali dengan mudah
bila kita melakukan info pada box flasher dan tertera:
IMEI UEM: 351p32e%064724 << imei pada UEM ini sudah tidak menampilkan data numerik lagi!
Tidak ada solusi apapun selain menggantinya dengan yang baru.
Pada kasus diatas biasanya ponsel nokia akan menampilkan IMEI ????????? bila kita mengetikan kode berikut: *#06# <
dimana IMEI yang berada pada UEM sudah berbeda dengan IMEI yang seharusnya, walaupun hanya terdapat satu angka saja yang berbeda. Hal ini menyebabkan ponsel tidak dapat menerima kartu sim(GSM) dan akan mati otomatis dalam beberapa detik.
* IR interface level shifters
Digunakan untuk driver dan regulator Infra red, data tersebut selanjutnya akn diteruskan kepada UPP.
* Interface LED, Buzzer dan vibrator
Vibrator, Keyboad LED, LCD LED dikendalikan oleh Subsystem UI Driver yang berada didalam UEM. Perintah kepada UI Driver ini diberikan oleh UPP, UPP hanya memberikan tegangan perntah yang sangat rendah sekali maka itu dibutuhkan Driver agar dapat memberikan arus yang cukup kepada Vibrator, Keyboad LED, LCD LED, buzzer, dan interface lainnya
* Audio codec
Earphone, Microphone, IHF Speaker, Handsfree dapat berfungsi karena terdapat Subsistem Audio Codec yang tersimpan pada UEM. Subsistem ini berfungsi untuk merubah signal data informasi digital menjadi signal Audio, agar signal audio tersebut dapat didengar oleh manusia dibutuhkan penguatan (Audio Amplyfier) sebelum diteruskan ke Speaker dan Microphone, signal Audio tersebut mempunyai Frekuensi sebesar 20Hz sampai 20kHz.
* SIM interface
SIM Card merupakan komponen aktif yang mempunyai Microchip didalamnya, setiap yang bersifat komponen aktif maka dibutuhkan supply tegangan kepadanya, tegangan SIM Card diberikan oleh UEM dari Subsystem Regulator Baseband sebesar 1,8 Volt – 3Volt, sedangkan SIM Clock, SIM Reset, SIM I/O data diberikan melalui Subsistem Interface, dimana SIM Interface telah menyimpan SIM Detector dan SIM IF Driver
* Serial control interface (Cbus & Dbus Controled)
Bagian ini yang akan mengontrol interface penggunaan transmisi data antara UEM dan UPP diterapkan melalui CBUS dan DBUS untuk MCU Subsystem yang tersimpan didalam UPP.
* Auxiliary A/D converted (DSP controlled)
Sebagai alat bantu untuk konfersi signal analog menjadi signal digital yang digunakan untuk pengendali DSP Subsystem yang tersimpan didalam UPP, bagian ini akan berperan pada: Digital Speech Processing dan PDM Coded Audio.
* RF interface converters
Telah kita pahami sebelumnya bahwa Modul RF mempunyai karakter signal analog sedangkan Baseband mempunyai karakter digital, agar kedua Modul ini dapat berkesinambungan satu sama lain, dibutuhkan suatu konversi atau penerjemah signal analog menjadi signal digital (A/D Converter) dan signal digital menjadi signal analog (D/A Converter). RF Interface Converter biasa juga disebut Multy Mode Converter yang merupakan rangkaian penghubung antara Modul RF dengan UPP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar